Senin, 27 November 2017

Teknolagi " HAARP " & Hubungannya Dengan New World Order...

Share it Please
High Frequency Active Auroral Research Program atau disingkat HAARP, merupakan suatu program penelitian gabungan yang dilakukan dan dibiayai oleh Angkatan Udara AS, Angkatan Laut AS, Universitas Alaska dan Defense Advanced Research Projects Agency
(DARPA). Proyek penelitian HAARP dimulai pada tahun 1993. Salah satu stasiun bumi HAARP milik Amerika ada di Alaska ( lihat lokasi peta satelit ).
HAARP “menembakkan” gelombang radio frekuensi dari yang sangat rendah hingga yang sangat tinggi keatas atmosfir. Salah satu efeknya akan mempengaruhi ionosfir dan stratosfir menjadi hangat, menciptakan awan dan merubah iklim dunia.
Jika diubah dengan frekuensi lainnya, maka gelombang radio frekuensi tersebut dapat terpantul oleh ionosfir dan kembali lagi ke Bumi untuk menciptakan gempa bumi atau bahkan dapat mempengaruhi pikiran manusia. Dan masih ada beberapa kemampuan HAARP lainnya.
Salah satu stasiun HAARP ada di Alaska yangt terdiri dari 360 antena. Masing-masing antena menghasilkan daya pancar minimal sebesar 10.000 watt.
Stasiun HAARP di Gakona, Alaska. jika semua antena ini dinyalakan secara bersama-sama, maka akan menghasilkan 3,6 juta watt hingga milyaran watt. Gelombang radio tersebut dipancarkan ke atas, ke lapisan luar atmosfir. Efeknya akan membuat atmosfir lapisan teratas menjadi hangat dan dapat membuat awan.
Tujuan utama penelitian tersebut ialah untuk mempelajari lebih jauh lapisan ionosfer dan untuk menyelidiki potensi pengembangan teknologi ionospheric untuk komunikasi radio dan keperluan keamanan (misal: deteksi rudal).
Selain itu tujuannya juga agar dapat membuat pesawat terbang musuh jatuh atau satelit tak berfungsi. Namun masih banyak kemampuan lainnya yang tak disangka dan membuat mata mendelik!
Pusat operasionalisasi HAARP berada di sebuah fasilitas milik Angkatan Udara AS dekat Gakona, Alaska, yang bernama HAARP Research Station. Instrumen terpenting dalam penelitian HAARP adalah Ionospheric Research Instrument (IRI), yaitu suatu radio pemancar frekuensi sangat rendah namun berdaya tinggi.
HAARP, how It works
Cara kerja HAARP adalah memancarkan frekuensi sangat rendah / very low frekuensi (VLF) berdaya tinggi (jutaan watt) ke atmosfir. Namun lama-kelamaan ilmu dibidang frekuensi mulai dicoba untuk frekuensi-frekuensi lainnya, termasukfrekuensi tinggi atau High Frequency (HF).
Perlu diingat bahwa frekuensi tinggi (keatas) sangatlah lebar, masih banyak frekuensi-frekuensi selanjutnya. Setelah dicoba, maka hasilnya mencengangkan dan sangat menakutkan! Semenjak penemuan frekuensi rendah dan kemudian digunakan juga untuk frekuensi tinggi dengan “menembak” atmosfir, maka HAARP otomatis dapat juga untuk kepentingan lainnya.
Dengan teknologi mutakhir sebagai senjata masa depan, HAARP dapat pula digunakan sebagai:
1. Mengubah keadaan atmosfir, membuat efek iklim dan cuaca suatu wilayah
2. Menjadi : kekekeringan, hujan, banjir, bersalju, angin kencang, tornado bahkan badai dan topan.
3. Pembuat Gempa Bumi, membuat efek suatu wilayah menjadi diguncang gempa bumi. Dan efek gempa bisa membuat Tsunami.
4. Mempengaruhi pemikiran dan perilaku manusia disuatu daerah, wilayah,
5. bangsa ataupun negara. Mereka akan menjadi brutal, kasar, pembunuh dan psycopat alias gila.
Dan mungkin masih banyak lagi kemampuan lainnya, termasuk untuk membuat pesawat jatuh atau satelit tak berfungsi. Namun yang ada saja kita bahas satu persatu.
1.Mengubah Keadaan Atmosfir
Dengan pancaran HAARP menggunakan frekuensi tinggi (HF) akan berfungsi untuk mengubah cuaca dengan mengkondensasikan atau mengembunkan udara, salah-satunya adalah untuk membuat awan.
Untuk frekuensi HF melalui antena lalu “ditembakkan” ke atas, kearah lapisan stratosfir dan ionosfir yang berada di atmosfir bagian atas.
Cara ini membuat lapisan atmosfir kondisinya menjadi lebih hangat dan dapat menghasilkan butiran-butiran air yang nantinya akan menjadi awan-awan hujan.
Banyak tidaknya awan yang tercipta tergantung dari lama-tidaknya HAARP diaktifkan dan juga berapa besar kuat Watt yang akan ditembakkan ke lapisan atas atmosfir.
Selama ada angin, maka akan tercipta awan lurus panjang dan kadang berbentuk ular. Begitu panjangnya awan berisi butiran air ini hingga mengelilingi Bumi. Saintis menyebutnya seperti “sungai diangkasa”.
Awan-awan ini akan bisa menjadikan curah hujan biasa, hujan lebat hingga topan dan badai. Namun awan juga dapat diciptakan hanya agar terhalangnya sinar matahari yang menuju Bumi dan menyebabkan bumi lebih dingin atau malah lebih hangat dari biasanya.
2.Radio Frekuensi (Radio Wave) Dapat Menciptakan Gempa
HAARP juga disinyalir dapat pula menciptakan gempa dengan menembakkan frekuensi ke arah yang sama, angkasa.
HAARP saat diaktifkan, gelombang radio berjuta/milyar watt diarahkan ke lapisan atas atmosfir agar menjadi awan.
Teknologi ini semakin berkembang sejak tahun 60-70an. Russia dan Cina juga termasuk yang lebih dulu memiliki teknologi HAARP ini.
Frekuensi demi frekuensi dicoba dari mulai yang rendah LV atau VLF dan juga frekuensi tinggi HF, VHF, UHF, dan lainnya.
Cara menciptakan gemba bumi adalah sama, frekuensi tetap ditembakkan ke atmosfir, lalu memantul kembali ke bumi.
Gelombang radio tersebut kemudian dapat masuk ke tanah hingga ke kerak Bumi. Bahkan kekuatan gelombang HAARP bisa menembus mantel Bumi lebih jauh dari dalamnya samudera.
Akibat efek dan cara itu maka kepadatan dan materi di dalam tanah di wilayah tersebut akan terguncang. Apalagi jika diwilayah itu memang terletak di patahan yang tak stabil. Apa yang terjadi berikutnya? Terjadi gempa! Maka beebrapa gempa di laut juga dapat memicu Tsunami! Untuk membuktikan kebenaran bahwa HAARP dapat membuat gempa bumi, seorang ilmuwan membuat simulasi sederhana, yaitu dengan sebuah maket miniatur kota yang komplit dengan rumah-rumah, bebatuan, pohon hutan, bukit dan lainnya.
H.A.A.R.P Weapon Membuat Gempa, How to make Earthquake
Untuk membuktikan bahwa frekuensi sangat rendah dapat memicu gempa, dia menggunakan pengeras suara rendah untuk bass, yaitu sub-woofer yang diletakkan agak jauh dari maket kota miniatur tersebut.
Setelah sub-woofer dinyalakan, tiada suara yang terdengar oleh manusia. Hanya membran sekeliling / dipinggir dari sub-woofer tersebut yang bergerak maju-mundur dengan hebat. Apa yang terjadi kemudian? Maket miniatur tersebut menjadi berantakan.
Pada HAARP untuk memicu gempa, cukup memancarkan frekuensi tersebut keatas ionosfir. Lalu ionosfir akan memantul turun kembali kepermukaan bumi, mirip gelombang radio SW. Pada saat terpantul kembali disuatu tempat di muka Bumi itulah gempa akan terjadi.
Bahkan Gempa Dibeberapa Negara Hiti, Jepang Dan Tsunani Di Aceh Adalah “Percobaan” Teknologi Mutakhir HAARP
Ketika Haiti diguncang gempa bumi berkekuatan 7,0 SR pada 12 Januari 2010 dan menewaskan sekitar 200.000 orang, banyak media massa yang melansir pernyataan Presiden Hugo Chavez kepada surat kabar Spanyol ABC.
Dalam berita tersebut dikatakan bahwa pemimpin Venezuela itu menuduh AS menyebabkan kehancuran di Haiti dengan menguji coba “senjata tektonik”. Hal ini sontak memicu media massa Venezuela untuk melaporkan bahwa gempa bumi ini terkait dengan projek HAARP yang dapat menghasilkan perubahan iklim yang tak terduga dan keras.
Isu HAARP sendiri mulai hangat diperbincangkan di Indonesia ketika ditengarai berada dibalik Tsunami Aceh.
Menurut M. Dzikron AM, salah dosen teknik di Universitas Islam Bandung, indikasi adanya HAARP dapat dilihat dari para korban Tsunami Aceh. Sebagian besar mayat yang ditemukan terbujur kaku dengan kulit berwarna hitam pekat. Padahal, menurut M. Dzikron kematian akibat tenggelam tidak akan mengubah warna kulit sedemikian cepat dan sedemikian hitam. Kondisi mayat korban Tsunami Aceh sebaliknya lebih nampak sebagai korban dari dijatuhkannya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Dalam catatannya pula, National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), beberapa kali merubah data magnitudo dan posisi episentrum gempa, serta kejanggalan tidak adanya peringatan pada ‘seismograf’ di Indonesia dan India. Secara sederhana, gempa selalu dipicu oleh apa yang disebut frekuensi elektromagnetik pada 0,5 atau 12 Hertz, dan bukan merupakan sebuah proses yang terjadi secara mendadak seperti tsunami di Aceh.
Juga Tsunami jepang ditenggarai diakibatkan oleh HAARP. Sebuah laporan Amerika berada di balik Tsunami Jepang memang sempat menuju titik terang. Seperti dikutip dari situs http://www.atlanteanconspiracy.com/…/japan-tsunami-caused-b…. Terlihat ada grafik peningkatan pergerakan elektromagnetik saat sebelum HAARP diaktifkan dan 36 jam pasca tsunami.
Namun teka-teki betulkah HAARP berada pada Tsunami Jepang akan terus bergulir. Kita ketahui bersama indikasi HAARP tidak saja berada pada level eletktromagenitik, namun juga penampakan aurora di sekitar langit seperti pada kasus gempa Chile. Ini yang mesti dibuktikan.
Aurora sendiri merupakan fenomena pancaran cahaya yang menyala-nya pada lapisan Ionosfer (bagian Atmosfer yang terionisasi oleh radiasi matahari) suatu planet akibat interaksi medan magnetik planet tersebut dengan partikel bermuatan (ion) yang dipancarkan matahari.
Terlihat foto dari efek HAARP di Alaska terhadap aurora yang terlihat diatas atmosfir langit utara Bumi (aurora Borealis) beberapa jam sebelum terjadi gempa bumi besar di Aceh Indonesia yang berskala 9,1 SR!
3.Mempengaruhi Pikiran dan Perilaku Manusia
Frekuensi Sangat Rendah dapat menggerakkan lempeng Bumi yang tidak stabil. Bahkan, Frekuensi Sangat Rendah dapat mempengaruhi otak manusia dan menjadikannya perilaku manusia tersebut menjadi tidak logis pada di suatu kawasan.
Efek dari Frekuensi Sangat Rendah terhadap otak dapat bermacam-macam.
Mulai dari tak bersemangat, berhalusinasi, tidak logis, mudah terpengaruh bahkan hingga menjadi agresif dan gila.
Dengan adanya frekuensi HAARP yang disamakan dengan gelombang otak, maka akan terjadi keributan disuatu wilayah tertentu, pemberontakan, kudeta, perang dan berdamp[ak sosial lainnya.
Oleh karena itulah, Frekuensi Sangat Rendah pada masa kini benar-benar dibutuhkan oleh negara-negara ”koboy” yang maju agar berguna untuk mengatur dunia dengan satu komando (New World Order).
Disinyalir, teknologi ini dikembangkan saat manusia ingin mengetahui apa itu “hantu”. Dan menurut ilmu pengetahuan, ternyata hantu adalah halusinasi manusia dikala otak terkena gelombang frekuensi sangat rendah.
Oleh karenanya, maka terjadilah distorsi informasi oleh indera manusia. Selama info itu dikirim oleh otak yang telah terkena frekuensi sangat rendah tersebut lalu diterima indera manusia, maka hasilnya akan berbeda.
Manusia dapat melihat yang tiada, mendengar yang tiada dan merasakan yang sebenarnya juga tiada, namun semua seakan-akan ada. Mirip teknologi HAARP!
HAARP juga dapat melawan sifat alam yang alamiah, seperti gempa yang dapat terjadi di daerah yang jarang sekali terjadi gempa dimana tidak ada gunung dan jauh dari pinggir lempeng samudera atau benua.
Salah satunya adalah gempa yang baru-baru ini terjadi di pantai timur Amerika yang tidak pernah gempa, namun titik episentrum ada disana. HAARP memang hebat, namun jika ada di tangan pihak yang ”gila” menjadikannya tidak lagi lucu.
Teori Konspirasi
Pengetahuan tentang HAARP di negara-negara maju sudah puluhan tahun lamanya. Dan konspirasi awal pembuatannya dilakukan oleh Uni Soviet namun dengan nama yang berbeda dan cara yang berbeda.
Uni Soviet membuat HAARP dengan menembakkan frekuensi rendah langsung ke tanah bukan ke angkasa karena untuk membuat gempa.
Soviet menggunakan dua pipa yang masing-masing berdiameter sekitar 5 meter.
Selongsong pipa besar itu berketinggian sekitar 10 meter dan masing-masing pipa dapat diangkut diatas truk panjang kontainer, jadi mirip dengan membawa rudal balistik/roket.
Cara pengunaannya yaitu dengan meletakkannya secara vertikal, lalu lubang yang mengeluarkan frekuensi rendah diarahkan ketanah. Dan frekuensi rendah dinyalakan. HAARP pertama ini dapat menimbulkan gempa hanya dalam radius sekitar 1 kilometer.
Namun pada saat Uni Soviet terkena dampak krisis ekonomi dan politik, teknologi dan kendaraan serta perlengkapannya semua dijual oleh Uni Soviet kepada Amerika. Sejak itulah Amerika menyempurnakan teknologi HAARP tersebut. Gambar
Arah tembakan HAARP kearah atas (ilustrasi)
Langit di atas China Gambar
Korban Tsunami Aceh Tahun 2004 Gambar
HAARP diatas Alaska sebelum gempa bumi dan Tsunami menimpa Indonesia
Gempa bumi Sumatera 26 Desember 2004 yang menimbulkan Tsunami hingga ke benua Afrika.
Antena HAARP milik Uni Soviet yang oleh pihak Amerika dijuluki “Woodpecker”
Lalu Uni Soviet mulai membuat frekuensi tersebut “ditembakkan” mengarah ke angkasa.
Amerika kadang “diserang” oleh HAARP ini dengan mengubah cuacanya.
Tapi lama-kelamaan Amerika pun tahu dan menjuluki “alat” milik Uni Soviet itu “Woodpecker” atau “burung pelatuk”.
Dijuluki burung pelatuk karena frekuensi yang dipancarkan oleh HAARP milik Uni Soviet itu terdengar seperti burung pelatuk yang sedang mematok secara terus-menerus.
Lalu ada lagi konspirasi yang telah diketahui banyak pihak bahwa setelah Amerika memiliki teknologi frekuensi rendah dan teknologi HAARP, maka anggota New World Order telah menguasai teknologi “ Pengatur Cuaca ” ini. Tidak percaya?
Secara otomatis begitupula dengan kolompok pemuja setan lainnya, yaitu Illuminati, Freemason, Skull & Bone dan para Mansonic dan lainnya juga pasti ambil bagian.
Info ini didapat secara terang-terangan dan dengan bukti kuat, bahwa pihak New World Order akan mengambil alih dunia menjadi Satu Komando Dunia.
Lalu, Apakah New World Order? Apakah Illuminati dan Freemason? Apakah Skull & Bone dan para Mansonic itu? Siapakah mereka?
Simak video berikut:
https://youtu.be/2TdIkI1ory8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blogroll

About