Jika Anda bertanya di forum-forum diskusi non-theis di dunia maya dengan pertanyaan “Siapakah sebenarnya pencipta alam semesta?” Kontan pertanyaan Anda akan dianggap salah. (Hahaha….padahal, mau nanya apa dengan pilihan kata apa itukan terserah yang nanya, suka-suka yang nanya, bukankah begitu?).
Alasannya, “pertanyaan Anda kenapa harus menggunakan kata tanya ‘siapa’, kata tanya ‘siapa’ itu merujuk pada suatu personal yang artinya pertanyaan Anda menghendaki jawaban suatu personal pula. “Cobalah gunakan kata tanya: bagaimana”, begitu sarannya. Jadi, katanya pertanyaan yang tepat adalah “Bagaimanakah alam semesta tercipta?”
Salah satu makna dari kata tanya ‘bagaimana’ adalah ’kata tanya untuk menanyakan cara, perbuatan (lazimnya diikuti kata cara): bagaimana caranya membeli buku dr luar negeri?’. Baiklah kita pakai saja dua-duanya, ‘siapa’ dan ‘bagaimana’.
Jika Anda bertanya, “Siapa pencipta alam semesta?” maka jawabannya bisa jadi adalah:
·Adonai, Tuan atau Tuanku atau Allah yang Perkasa
·El, Allah yang Kuat
·Elohim, Sang Pencipta yang Maha Kuasa
·Elyon, Allah yang Maha Tinggi
·Elohe Yisrael, Allah Israel
·El Olam, Allah yang Kekal
·El Roi, Allah yang Melihat
·El Shaddai, Allah yang Maha Perkasa
·Immanuel, Allah bersama kita
·Zeus Yang Maha Kuasa,
·Odin yang Maha Pencipta,
·Allah SWT
·Allah Bapa di Surga
·Brahma
·Ometeotl
·Ahuramazda
·Dll.
Lalu, siapa yang benar di antara deretan nama di atas? Tidak ada yang tahu. Setiap kebudayaan dan bangsa mempunyai mitos penciptaan-nya masing-masing. Mitos-mitos ini berkembang sebagai upaya setiap bangsa untuk menjawab pertanyaan mengenai asal-usul asa-usul alam semesta, manusia, atau tempat tinggalnya, atau penyebab mengapa makhluk hidup berada di planet bumi.
Sangat mungkin, jawaban yang paling Anda yakini bergantung darimana kebudayaan Anda berasal.
Jika Anda berasal dari kebudayaan Hindu, mungkin Anda akan percaya bahwa Brahma-lah yang dunia ini dan akan bertahan selama 4,32 miliar tahun, kemudian dalam masa itu Vishnu akan memelihara dunia ini. Setelah tiba saatnya, Shiva akan menghancurkan dunia ini dan siklus diulang lagi.
Jika Anda berasal dari kebudayaan China, mungkin Anda akan percaya bahwa penciptaan alam semesta berasal dari kisah sebuah telur kosmik yang berada di kekosongan tanpa waktu, berisikan sebuah kekuatan Yin dan Yang. Setelah beribu-ribu tahun, mahluk pertama muncul, dengan nama Pangu. Kekuatan Yin yang lebih berat, menciptakan bumi dan Kekuatan Yang yang lebih ringan, menciptakan langit.
Jika Anda berasal dari suku Aztec, mungkin Anda akan percaya bahwa pada awalnya, bumi ini kosong tidak ada apa-apa kecuali kegelapan dan dewa tertinggi yang bernama Ometeotl. Akan tetapi, pada suatu hari Ometeotl melahirkan 4 dewa lain. Para dewa ini menciptakan bumi, dan mengisinya dengan raksasa.
Jika Anda berasal dari kebudayaan Persia, mungkin Anda akan percaya bahwa bumi diciptakan oleh Dewa Ahura Mazda. Jika Anda berasal dari kebudayaan Norwegia mungkin Anda akan percaya bahwa semesta berasal dari raksasa Ymir yang dibunuh oleh Dewa Odin, raja para dewa.
Jika Anda berasal dari kebudayaan Indian Amerika (suku apache), mungkin Anda akan percaya bahwa bumi diciptakan dari campuran keringat dewa-dewa, yg kemudian ditarik oleh tarantula sehingga menjadi besar seperti sekarang.
Jika Anda berasal dari kebudayaan Islam, Kristen, dan Yahudi, mungkin anda akan meyakini bahwa alam semesta diciptakan dalam enam hari oleh YHWH, Allah, Allah SWT.
Jika Anda memahami sains, sangat mungkin untuk pertanyaan ‘bagaimana alam semesta tercipta?’, Einstein dan Hawking sudah memberikan jawabannya, tetapi boleh jadi pula jawaban mereka belum memuaskan keingintahuan Anda. Sebab sains tidak menjawab ‘siapa pencipta alam semesta?’, sains hanya menjawab ‘bagaimana alam semesta tercipta?’.
Hal pastinya, di luar sana ada jawaban yang mendasarkan dirinya pada mitos, dan adapula yang mendasarkan jawabannya pada sains. Dua-duanya tersedia, tinggal mana yang akan Anda pilih. Hal pastinya, mitos tidak memiliki bukti, sedangkan sains memiliki seperangkat bukti. Jadi, Anda tinggal memilih, mau yang memiliki bukti atau yang tidak memiliki bukti...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar